KULON PROGO, KOMPAS.com — Warga Kalibawang di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, enggan menjual buah rambutan karena harganya terlalu murah. Mereka akhirnya membiarkan buah-buah itu matang hingga membusuk di pohon.
Di tangan warga, rambutan dibeli dengan cara tebasan, yakni sekitar Rp 50.000 per pohon. Padahal, pada saat musim panen seperti sekarang, satu pohon rambutan bisa menghasilkan buah hingga 50 kg. Ini berarti harga jual buah rambutan tidak lebih dari Rp 1.000 per kilogram.
Maryati (56), warga Desa Banjarharjo, mengatakan, harga ini amat tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan warga untuk memetik rambutan. Untuk memetik habis rambutan, warga biasanya dibantu buruh petik dengan upah Rp 25.000 per hari.
“Belum termasuk biaya beli karung, tali ikat, membersihkan halaman dari rontokkan daun, dan lain-lain. Dihitung-hitung, kami hanya mendapat untung sedikit, paling hanya Rp 10.000 per pohon,” kata Maryati, Senin (11/1).
Tinggalkan Balasan